Apa itu Proposal?

No Comments
Sebelum kita belajar memulai membuat proposal, alangkah baiknya kita terlebih dahulu memahami apa itu proposalmengapa proposal itu dibuat, apa manfaat porosal itu sendiri, dan apa saja sih jenis-jenis poposal? Berikut pemaparan proposal yang saya buat dari berbagai sumber.



A. Pengertian Proposal
Proposal bisa diartikan sebagai sebuah tulisan yang dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau menjabarkan sebuah rencana untuk mencapai sebuah tujuan kepada pembaca.  Proposal sendiri dapat berupa penawaran dari sebuah ide, pemikiran, gagasan. Secara bahasa di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata proposal memiliki makna sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal ditulis secara sistematis dan terperinci, proposal dibuat untuk mendapatkan persetujuan pihak lain atau pihak yang berkepentingan (stakeholder). Jadi, pada dasarnya proposal adalah sebuah rancangan yang dibuat atau disusun secara sistematis dan terperinci agar dapat memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan singkat, padat, dan jelas terhadap suatu kegiatan yang telah direncanakan.

B. Syarat-Syarat Menyusun Porposal
Adapun syarat-syarat untuk menyusun proposal dikutip dari www..pengertianku.net adalah sebagai berikut:

  • Harus memiliki struktur maupun logika yang sangat jelas dan mudah di mengerti.
  • Hasil dari kegiatan tersebut harus terstruktur.
  • Rumusan jenis kegiatan yang dilakukan harus di tulis secara jelas dan detail serta harus benar-benar dapat dikerjakan.
  • Jika ada anggaran dana yang di perlukan, maka anggaran dana yang di perlukan harus realistis dengan kegiatan tersebut.
B. Fungsi Menyusun Porposal
Adapun fungsi dari suatu proposal yang disusun, diantaranya sebagai berikut:
  • Untuk melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan sosial, budaya, ekonomi dll.
  • Dapat digunakan untuk mengajukan mendirikan suatu usaha.
  • Dapat digunakan juga untuk mengajukan tender dari berbagai macam lembaga.
  • Dapat digunakan untuk mengadakan acara-acara kegiatan misalnya seperti acara perayaan, seminar, pelatihan, perlombaan dll.
C. Unsur-Unsur Proposal
Adapun unsur-unsur dalam proposal dikutip dalam https://azzamaviero.com, adalah sebagai berikut sebagai berikut:
  • Surat pengantar
  • Kata Pengantar
  • Landasan Kegiatan
  • Tujuan Kegiatan
  • Nama dan Tema Kegiatan
  • Bentuk Kegiatan
  • Waktu Kegiatan
  • Penyelengara Kegiatan
  • Peserta Kegiatan
  • Susunan Panitia
  • Susunan Acara
  • Anggaran Dana
  • Penutup
Sedangkan di dalam www..pengertianku.net unsur-unsur proposal dibagi menjadi 3 antara lain:
1. Unsur Proposal Secara Umum


a.  Nama kegiatan (Judul)
Merupakan nama dari kegiatan atau disebut juga dengan judul yang akan dilaksanakan yang tergambar pada bagian judul proposal.

b. Latar belakang
Merupakan latar belakang proposal yang berisikan pokok-pokok pemikiran maupun alasan mengapa perlu diadakan kegiatan tersebut.

c. Tujuan kegiatan
Biasanya berisi tujuan dari kediatan yang akan dilaksanakan, tujuan harus di paparkan secara jelas supaya manfaatnya bisa terlihat oleh pembaca.

d. Tema
Merupakan hal yang mendasari suatu kegiatan yang tertera pada proposal.

f.. Sasaran atau Peserta
Pada proposal harus menetapkan secara jelas siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

g. Tempat dan waktu kegiatan
Pada proposal juga harus dituliskan secara jelas waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.

h. Kepanitiaan
Pada proposal harus dituliskan secara lengkap susunan panitia yang mengadakan kegiatan tersebut.

i. Rencana anggaran biaya kegiatan
Anggaran dana pada proposal harus disusun secara detail dan realistis, supaya dapat di percaya.



2. Unsur Proposal Penelitian
a. Latar Belakang
Pada bagian ini berisikan pemikiran-pemikiran tentang permasalahan yang hendak di teliti dan alasan-alasan mengapa permasalahan yang dikemukakan dalam tulisan ini diambil dan perlu dilakukan penelitian. Pada bagian ini juga penulisannya harus dilakukan secara sistematis dari secara umum ke khusus. Pada bagian latar belakang ini penulis harus menjelaskan mengapa bisa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan ini.
b. Batasan Masalah
Batasan-batasan pada suatu penelitian sangat di butuhkan supaya ruang lingkup permasalahan yang diteliti tidak meluas dan melebihi batas. Batasan-batasan ini misalnya seperti batasan pengumpulan data-data, batasan analisis, batasan anggaran dana dll.
c. Rumusan Masalah
Penulis harus merumuskan secara jelas permasalahan yang ditelitinya, uraikan secara sistematis konsep untuk menjawab permasalahan yang diteliti, hipotesis yang akan di uji, dugaan sementara yang akan dilakukan pembuktiannya, permasalahan yang akan dicarikan cara pemecahannya. Dalam merumuskannya dapat menjelaskan definisi, asumsi dan ruang lingkup batasan kegiatan dari penelitian. Uraian permasalahan yang diteliti tidak diharuskan selalu dalam bentuk suatu pertanyaan saja.
d. Tujuan Penelitian
Pada bagian ini dapat dikatakan sebagai sasaran yang ingin capai pada penelitian yang dilakukan sesuai permasalahan yang di teliti. Tujuan penelitian umumnya di bagi menjadi 2 (dua) macam yaitu:
  • Tujuan umum yaitu tujuan yang secara keseluruhan kenapa melakukan penelitian tersebut.
  • Tujuan khusus yaitu uraian secara menyeluruh dari masing-masing tujuan penelitian, baik itu mengenai variabel independen maupun variabel dependen dan gabungan dari kedua variabel tersebut.
e. Manfaat Penelitian
Merupakan apa saja yang bisa didapatkan dari penelitian yang dilakukan. Manfaat penelitian harus ditulis berdasarkan dari segi keilmuan, manfaat bagi diri sendiri maupun bagi objek yang diteliti.

f. Tinjauan Pustaka
Bagian ini berisikan dasar pemikiran dan dasar-dasar teori yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti. Umumnya meliputi definisi-definisi variabel dan perumusan penelitian dll.

g. Metode Penelitian
Pada bagian metode penelitian umumnya berisikan rancangan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, etika penelitian jika manusia yang dijadikan sebagai objek penelitian, pengolahan data, analisis data, hingga bahan-bahan yang di inputkan.

g. Objek Penelitian
Merupakan sifat keadaan dari suatu benda, orang atau keadaan yang menjadi pusat perhatian saat penelitian. Sifaat keadaan tersebut bisa berupa sifat, kuantitas dan kualitas objek yang diteliti, bisa juga berupa perilakunya, kegiatan, pendapat, keadaan dll.

i. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat dengan melakukan survey, interview dan juga eksperimen.
  • Wawancara yaitu teknik mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada orang yang ada kaitanya dengan objek penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data berupa jawaban.
  • Observasi yaitu melihat dan mengamati secara langsung objek yang diteliti, dengan harapan bisa mendapatkan data-data untuk penelitian.
  • Review dokumen yaitu mencari data yang diperlukan untuk penelitian melalui dokumen-dokumen tertulis, gambar, video dll.

j. Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data. Metode analisis data kualitatif prosedur-prosedurnya sangat jelas, ketajaman pada analisis data kualitatif tergantung pada kebiasaan-kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian, jika peneliti sudah terbiasa dengan penelitian kualitatif maka hasil penelitiannya akan sangat mendalam dan juga kongkrit. Sementara analisis data kuantitatif tidak terlalu mendalam seperti analisis data lualitatif, pada bagian ini tergantung penulis menggunakan metode yang digunakannya.

k. Hasil yang diharapkan
Pada bagian ini umumnya menguraikan kontribusi penelitian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pemecahan permasalahan yang dapat membangun atau mengembangkan objek yang diteliti.

l. Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka merupakan sumber-sumber materi yang menjadi referensi dalam menyusun proposal dan disusun sesuai abjad nama penulis materi. 

3. Unsur Proposal Kegiatan
a. Latar Belakang Kegiatan
Pada bagian ini berisikan berbagai macam hal dan juga kondisi secara umum yang melatarbelakangi kegiatan tersebut perlu diadakan.

b. Dasar Pemikiran
Pada bagian ini berisikan dasar-dasar yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, misalnya seperti Berdasarkan Program Karang Taruna, Berdasarkan Program Desa dll.

c. Nama Kegiatan
Pada bagian ini berisikan nama dari kegiatan yang hendak dilaksanakan, seperti “Perayaan HUT RI”, atau “Kompotisi Sepakbola Antar RW” dll.

d. Tujuan Kegiatan
Berisikan tujuan-tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut, jika terlaksanakan.
e. Target kegiatan
Pada bagian ini berisikan uraian-uraian yang detail dari Tujuan Kegiatan.

f. Manfaat Kegiatan
Berisikan tentang manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan tersebut jika terlaksanakan.

g. Jenis kegiatan
Pada bagian ini menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misalnya jenis kegiatan seperti Perlombaan, Pelatihan, Perayaan dll.

h. Waktu Dan Tempat Kegiatan
Berisikan waktu kapan kegiatan tersebut dilaksanakan, cantumkan seperti hari, tanggal, bulan, tahun dan jam berapa dilaksanakannya. Untuk tempat, menunjukan dimana tempat kegiatan tersebut dilaksanakan.

i. Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan harus dibuat sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya. Jika jadwal kegiatannya banyak bisa ditulis secara terlampir.

j. Pelaksana dan Organisasi Kerja
Pada bagian ini berisikan siapa saja yang menjadi panitia atau pelaksana kegiatan tersebut, bisa juga di tulis secara terlampir.

k. Sasaran
Berisikan siapa saja yang menjadi peserta atau partisipan dalam kegiatan tersebut.

l. Anggaran dana kegiatan
Berisikan total anggaran dana yang dibutuhkan pada kegiatan tersebut. Untuk rinciannya umumnya ditulis secara terlampir.

m. Penutup
Umumnya berisi ucapan syukur atas tersusunnya proposal kegiatan tersebut, harapan yang diinginkan dari kegiatan tersebut dan mohon dukungan dari berbagai pihak serta ditutup dengan lembar pengesahan.


NB: Namun unsur-unsur pada setiap jenis proposal ini berbeda-beda di masing-masing lembaga sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan lembaga tersebut.

Lihat Juga Contoh Proposal Milad Akbar (Downloadable) !

D. Jenis-Jenis Proposal
Dikutip dalam https://www.satujam.com, adapun jenis-jenis proposal adalah sebagai berikut:
Secara umum, proposal dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
  1. Proposal untuk Bisnis (Proposal Bisnis) – proposal bisnis yaitu berkaitan dengan dunia usaha, baik itu secara perseorangan maupun kelompok. Contoh penggunaan dari proposal ini seperti akan melakukan pendirian usaha, atau jika dalam pengembangan usaha dalam bentuk kerjasama antar perusahaan.
  2. Proposal untuk Proyek (Proposal Proyek) – pada umumnya proposal proyek mengacu pada dunia kerja yang didalamnya terdapat serangkaian rencana bisnis atau komersil, misalnya saat proyek pengadaan sarana prasarana atau pembangunan.
  3. Proposal untuk Penelitian (Proposal Penelitian)- proposal jenis ini umumnya sering digunakan pada dunia akademik dan organisasi keilmuan, seperti misalnya penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. Isi dari proposal ini ialah pengajuan kegiatan penelitan.
  4. Proposal untuk Kegiatan (Proposal Kegiatan) – yaitu pengajuan dari rencana untuk melakukan sebuah kegiatan, baik itu sifatnya individu ataupun kelompok. Misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya, perlombaan 17 an, dan lain-lain.
Berdasarkan bentuknya, proposal dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
  1. Proposal formal – Proposal bentuk formal ini terdiri atas tiga bagian utama, diantaranya bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian pelengkap penutup.
    Bagian pendahuluan terbagi lagi meliputi: sampul dan halaman judul, kata pengantar (surat pengantar), ikhtisar, daftar isi, serta lembar pengesahan.
    Bagian isi terbagi meliputi: latar belakang, batasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (landasan teori), metodologi, fasilitas, susunan panitia (personalia), analisis (meliputi keuntungan dan kerugian), waktu dan tempat, dan anggaran.
    Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran – lampiran (tabel, dokumentasi dan sebagainya).
  2. Proposal non formal – proposal non formal ini dibuat tidak selengkap dengan proposal formal, biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau berupa surat yang terlampir. Akan tetapi proposal non formal harus mengandung hal-hal berikut ini, yaitu masalah, saran, pemecahan, dan juga permohonan.
  3. Proposal semi formal – jenis proposal semi formal hampir sama dengan proposal non formal, hal ini karena proposal semi formal tidak selengkap proposal formal.
Na, seperti itu lah pembahasan mengenai proposal. Sekian tulisan ini, semoga dapat memberikan manfaat dan menjadikan sumber refrensi dalam pembuatan proposal yang kamu susun. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Wassalaam.


Lihat Juga Contoh Proposal Milad Akbar (Downloadable) !

Sumber:


Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.